Sebagian
orang mengenal Tulungagung sebagai kota penghasil marmer. Namun di Tulungagung
juga terdapat sentra pembuatan batik yang tersebar di beberapa desa. Kota yang
berada di Jawa Timur ini memiliki desa wisata batik, diantaranya Desa Sembung
dan Desa Majan. Banyak wisatawan yang datang untuk belajar membatik, mengetahui
sejarah batik dan juga belanja batik khas Tulungagung.
Tulungagung memiliki sejarah batik yang cukup panjang. Dulunya Tulungangung bernama Bonoworo atau Mrowo. Namun sejak berkembangnya kerajaan Majapahit yang memperluas wilayah kekuasannya, namanya diganti menjadi Tulungagung. Pada masa itu, para prajurit dan keluarga dari Kerajaan Majapahit banyak yang tinggal di Bonoworo dan mengenalkan batik sebagai kesenian. Dan sampai sekarang kesenian membatik masih berkembang.
Tulungagung memiliki sejarah batik yang cukup panjang. Dulunya Tulungangung bernama Bonoworo atau Mrowo. Namun sejak berkembangnya kerajaan Majapahit yang memperluas wilayah kekuasannya, namanya diganti menjadi Tulungagung. Pada masa itu, para prajurit dan keluarga dari Kerajaan Majapahit banyak yang tinggal di Bonoworo dan mengenalkan batik sebagai kesenian. Dan sampai sekarang kesenian membatik masih berkembang.
Kekhasan
Batik Tulungagung nampak pada indahnya perpaduan warna dan variasi motif.
Warna-warna yang cerah dan berani menjadikan Batik Tulungagung disukai
masyarakat. Walau pada awalnya, warna khas Batik Tulungagung adalah warna
coklat dan hitam.
Tulungagung memiliki tiga jenis batik berdasarkan daerah pembatikannya yaitu Batik Bangoan, Batik Majanan, dan Batik Kalangbret. Batik Kalangbret dan sekitarnya sering juga disebut batik kambretan. Ciri khas Batik Bangoan dibuat secara kasar, contoh motif-motifnya semen, sekar jagad, sidomukti, lereng. Warna khas dari batik bangoan adalah biru tua (wewedan) dan coklat tua (soga).
Batik Majanan, ciri khasnya ditulis dari sedang sampai halus, motif dasar khasnya gringsing, dan buketan (bunga) ditengahnya. Warna khas batik majanan ini coklat (soga) warna dasar pada gringsing, pada buketan berwarna biru muda, biru tua, kuning, violet, merah.
Batik Kalangbret (kambretan) mempunyai lebih banyak variasi karena banyak bercampur dengan batik daerah lain. Ciri batik kambretan memang tidak hanya batik tulis tapi juga batik cap, jadi dari kambretan ini banyak varian baru. Biasanya kalau batik kambretan ini pada buketan tidak diberi warna warni hanya warna coklat dan warna biru tua. Batik kalangbret juga dikenal dengan bentuk motif kotongan (bentuk kosong yang tidak memiliki isi pada batikan yang dibuat serta ada motif kembang belinjo).
Batik Tulungagung hingga kini telah memiliki lebih dari 80 motif yang menjadi ciri khasnya. Motif yang paling terkenal adalah motif batik Buket Ceprik Gringsing, Buket Ceprik Pacit Ungker, dan Lereng Buket. Ada lagi motif batik yang berupa binatang air serupa tanaman.
Batik Tulungagung sempat mengalami kejayaan, sampai salah satu perempatan Tulungagung dijuluki Perempatan BTA (Batik Tulungagung) karena di dekatnya terdapat bangunan kantor Paguyuban Pengrajin Batik Tulungagung.
Tulungagung memiliki tiga jenis batik berdasarkan daerah pembatikannya yaitu Batik Bangoan, Batik Majanan, dan Batik Kalangbret. Batik Kalangbret dan sekitarnya sering juga disebut batik kambretan. Ciri khas Batik Bangoan dibuat secara kasar, contoh motif-motifnya semen, sekar jagad, sidomukti, lereng. Warna khas dari batik bangoan adalah biru tua (wewedan) dan coklat tua (soga).
Batik Majanan, ciri khasnya ditulis dari sedang sampai halus, motif dasar khasnya gringsing, dan buketan (bunga) ditengahnya. Warna khas batik majanan ini coklat (soga) warna dasar pada gringsing, pada buketan berwarna biru muda, biru tua, kuning, violet, merah.
Batik Kalangbret (kambretan) mempunyai lebih banyak variasi karena banyak bercampur dengan batik daerah lain. Ciri batik kambretan memang tidak hanya batik tulis tapi juga batik cap, jadi dari kambretan ini banyak varian baru. Biasanya kalau batik kambretan ini pada buketan tidak diberi warna warni hanya warna coklat dan warna biru tua. Batik kalangbret juga dikenal dengan bentuk motif kotongan (bentuk kosong yang tidak memiliki isi pada batikan yang dibuat serta ada motif kembang belinjo).
Batik Tulungagung hingga kini telah memiliki lebih dari 80 motif yang menjadi ciri khasnya. Motif yang paling terkenal adalah motif batik Buket Ceprik Gringsing, Buket Ceprik Pacit Ungker, dan Lereng Buket. Ada lagi motif batik yang berupa binatang air serupa tanaman.
Batik Tulungagung sempat mengalami kejayaan, sampai salah satu perempatan Tulungagung dijuluki Perempatan BTA (Batik Tulungagung) karena di dekatnya terdapat bangunan kantor Paguyuban Pengrajin Batik Tulungagung.
Akhir-akhir ini, para pengrajin pun telah berupaya melakukan inovasi hingga mampu membuat kerajinan batik Tulungagung merambah ke kawasan Timur Tengah. Semoga saja dengan melihat kondisi ini, tidak mustahil batik akan akan semakin banyak digandrungi dan menjadi ikon Indonesia di dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar